Perkembangan teknologi membuat informasi sangat mudah diakses oleh siapa pun. Karenanya, masih ada beberapa mitos kesuburan yang masih banyak dipercaya generasi milenial.
Meskipun informasinya tidak selalu jelas, kita tidak perlu menunggu sampai akhir hari dan kemudian kita dapat menyelesaikan sesi. Apalagi jika ini menyangkut informasi tentang kesehatan.
Nah, untuk mengetahui apa saja mitos kesuburan yang masih dipercaya menghasilkan generasi milenialanda memiliki waktu 10 menit untuk membagikan penelitian favorit anda Popmama.com berikut ini, nih!
1. Jika akad member tidak efek pada kesuburan
Penggunaan alat kontrasepsi tidak membatasi kemungkinan perempuan bisa hamil lho.
Berdasarkan Kontrasepsi jurnalpersentase kehamilan perempuan yang baru saja menggunakan penggunaan alat kontrasepsi kurang lebih sama dengan yang tidak.
Pil kontrasepsi ini dirancang untuk KB, IUD, atau KB suntik. Bukti nyatanya, ada perempuan yang lupa minum pil KB satu hari dan kemudian ia mendapati dirinya hamil.
Namun, bukan berarti alat kontrasepsi tidak memberikan efek pada kesuburan lho. Apalagi jika dilihat dari sudut pandang nutrisi.
Katie Goldberg, MCN, RDN, LD, seorang ahli gizi kehamilan, mengatakan bahwa konsumsi alat kontrasepsi oral dapat mempengaruhi kesehatan usus, terutama jika perempuan tersebut adalah perokok.
Pada kasus terparah, hal tersebut juga bisa membuat tubuh perempuan memproduksi antibodi yang bisa menolak sperma, sehingga bisa menggagalkan proses pembuahan.
Jadi, berhentilah mengonsumsi alat kontrasepsi oral dan sebelum program hamil, perempuan sebaiknya memperbaiki tubuh terlebih dahulu dengan mengonsumsi vitamin makanan sehat terlebih dahulu.
2. Ketidaksuburan adalah masalah perempuan
Kalau yang satu ini, sudah pasti mitos belaka ya, Ma. Karena, ada tiga alasan mengapa pasangan belum juga punya momongan adalah karena:
- Infertilitas,
- Infertilitas laki-laki,
- Infertilitas perempuan dan laki-laki.
Jadi, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter dengan pasangan ya. Dalam hal ini, dokter tidak boleh memiliki anggota yang merupakan anggota masalah kesuburan, tetapi juga memberikan solusi terbaiknya.
Saat diperiksa, dokter biasanya akan mengecek jumlah telur, kelainan ovarium (jika ada), serta mencari tahu apakah perempuan tersebut sedang berovulasi.
Sementara pada laki-laki, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kualitas sperma, biopsi testis, serta memeriksa skrotumnya.
3. Makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak ada hubungannya dengan kesuburan
Goldberg, yang berspesialisasi dalam bahan bakar fosil dan koki, memiliki banyak hal untuk ditawarkan dalam hal ini. Meski begitu, memilikinya masih di luar jangkauan rata-rata orang.
Saat sedang program hamil, makanan seperti sayuran hijau, berry, buah asam, alpukat, ikan lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian bisa meningkatkan kesuburan. Selain itu, minum susu tinggi lemak juga bisa jadi asupan soal lainnya.
4. Membekukan sel telur bisa menjadi jaminan untuk memiliki anak di masa depan
Pernyataan adalah lagu yang sangat populer saat ini. Seolah-olah membekukan sel telurnya, seorang perempuan bisa hamil kapan saja dengan proporsi keberhasilan 100 persen.
Namun, meskipun dokter dapat memanggil kami pada usia 35 tahun, kami masih harus bekerja untuk program tersebut, dan kami tidak memiliki total 100 anggota.
Apalagi penelitian tentang proporsi keberhasilan ini masih sangat minim. Data yang direkomendasikan dari Pusat Kesuburan Obat Yale, nomor ponsel yang baru berusia 3-9 tahun.
Pilihan Editor
5. Mengikuti pola makan vegan atau vegetarian ideal untuk kesuburan
Menghilangkan asupan makanan hewan memang bisa memberikan dampak baik untuk tubuh, misalnya pada BMI, tekanan darah, diabetes, atau kanker. Namun, ada banyak asupan hewani yang baik untuk kesuburan, lho.
“Jika sedang program hamil dan punya masalah kesuburan, saya tidak merekomendasikan pasangan untuk menjadi vegan atau vegetarian,” ujar Goldberg. “Banyak nutrisi yang diserap tubuh dengan sangat baik yang berasal dari hewan yang baik untuk sel telur dan sperma.”
Goldberg menghukum vegan atau vegetarian karena berusaha mendapatkan yang terbaik dari kemampuannya untuk menemukan suplemen untuk meminta programnya sendiri.
6. Penurunan berat badan untuk kesuburan
Pernyataan tentang penurunan berat badan yang baik untuk fertilitas ini membuat banyak asumsi, sehingga tidak jarang kita melihat perempuan melakukan banyak hal demi mencapai berat badan tujuan.
Padahal, gaya hidup lebih penting dibandingkan dengan menurunkan berat badan, apalagi secara drastis, seperti diet ketat atau olahraga yang berlebihan.
Anda akan ditanya apakah Anda tertarik dengan artikel ini untuk dibagikan kepada orang lain, silakan hubungi saya. Jadi, gaya hidup sehat lebih baik dari penurunan berat badan yang drastis, ya.
7. Murid yang menggunakan bahasa dua dunia tidak memiliki kelainan genetik atau punya masalah perkembangan
Mitos ini juga cukup populer saat ini nih, Ma. Apakah ibu mertua berhak mencari nafkah untuk anggota keluarga berusia 35 tahun yang memiliki kelainan genetik atau punya masalah perkembangan?
dr. Mayor Diperkirakan 35 persen populasi dunia dimodifikasi secara genetik.
dr. Mayor
Selain itu, teknologi yang bisa digunakan kapan saja bisa digunakan untuk menentukan ukuran kromosom atau bahkan jika sudah 10 minggu. Wah, keren sekali, nih!
8. Tidak perlu melakukan perencanaan kehamilan, langsung lakukan saja
Saat akan hamil, dokter merekomendasikan agar pasangan sebaiknya tidak langsung melakukan hubungan seks tanpa mengetahui kondisi kesehatannya masing-masing.
Jika Anda ingin mendapatkan hasil maksimal dari kesehatan dan kesejahteraan Anda untuk ibu dan ayah Anda, jangan ragu untuk menghubungi saya di kantor dokter, silakan hubungi saya di penghujung hari.
Tes yang perlu dilakukan meliputi hipertensi, diabetes, dan obesitas. Sebab, ibu hamil yang memiliki salah satu dari tiga penyakit tersebut harus mendapatkan perawatan khusus selama masa kehamilan.
9. Semua berakhir setelah usia 35 tahun
Meskipun kami tidak tahu berapa banyak informasi yang tersedia di internet, kami memiliki penelitian yang memungkinkan Milenial tidak benar-benar memahami tentang kesuburan di atas usia 35 tahun.
Berbeda denat saat masih berusia 20-an tahun, setelah usia 35 tahun, peluang kehamilan memang menurun. Namun, bukan berarti semua telah berakhir dan perempuan dengan usia lebih dari 35 tahun tidak bisa hamil.
Kondisi setiap medis perempuan berbeda-beda. Karenanya saat berencana hamil, pasangan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui peluang mereka dan bagaimana cara terbaik untuk hamil.
Jika Anda kendala, ada banyak perantara medis yang dapat digunakan untuk tujuan apa pun, termasuk inseminasi intrauterin, pempedahan untuk mengangkat polip, hingga bantuan teknologi seperti IVF.
10. Suplemen dan obat-obatan dapat mengubah kesuburan
dr. Jika Anda tidak menemukan apa yang Anda cari maka tanyakan saja. Jadi, kita tidak mudah percaya pada iklan obat yang dijanjikan bisa meningkatkan kesuburan dalam waktu dekat.
Menurut dr. Kauffman, meskipun kita tidak memiliki masyarakat internasional, kita tidak memiliki obat-obatan yang berhak menjadi orang yang berhak memilih apakah dia akan hidup damai atau tidak.
melakukan pola hidup sehat adalah faktor kunci yang membuat persentase kesuburan meningkat, seperti menghindari rokok dan obat terlarang, mengelola stres, dan mengonsumsi makanan dengan yang baik.
Nah, tadi mitos kesuburan yang masih dipercaya menghasilkan generasi milenial, Bu. Mitos mana saja, nih, yang masih kamu percaya sebelum membaca artikel ini?
Baca juga: