Beginilah Strategi Uniqlo untuk Menjadi Brand Terbesar di Asia-Oseania – Semua usaha tentu memerlukan strategi bisnis untuk bisa meraih kesuksesan. Tanpa strategi yang tepat dan cermat, mungkin modal dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk mengembangkan sebuah brand bakal sia-sia saja.
Strategi gak cuma diterapkan oleh usaha-usaha yang kecil dan lagi merintis saja, buat usaha yang skala besar dan sudah ada nama pun juga tetap memerlukan strategi, seperti brand fesyen asal Jepang, Uniqlo.
Pertama kali berdiri pada tahun 1984 di Hiroshima, Jepang, Uniqlo terus mengalami perkembangan pesat di bidang fast-retailing. Kini mereka telah memiliki lebih dari 400 outlet yang tersebar di Asia-Oceania termasuk di kota-kota besar di Indonesia.
Nilai valuasi mereka bahkan sudah mencapai lebih dari US$ 7 miliar atau Rp 99 triliun. Di Indonesia sendiri Uniqlo telah bersaing dengan brand-brand kelas dunia lainnya seperti Zara dan H&M.
Kira-kira apa strategi bisnis Uniqlo bisa sebesar seperti saat ini?
Baca juga: Inspiratif! Begini Perjalanan Tadashi Yanai Besarkan Uniqlo
1. Demi kenyamanan pengguna, setiap baju dibuat dengan teknologi canggih

Dalam membuat setiap produknya, Uniqlo gak cuma sebatas memikirkan penampilannya saja, tapi mereka juga menerapkan teknologi-teknologi canggih dalam setiap prosesnya. Sebut saja ada teknologi Heattech, teknologi ini bisa mengikat suhu panas dari tubuh sehingga tetap merasa hangat di udara sekitar yang dingin.
Ada juga teknologi AIRism Line, dengan teknologi ini, memungkinkan kulit bisa bernapas dan menyerap kelembaban. Jadi kamu gak bakal merasa kepanasan bila menggunakan AIRism Line. Rahasianya dari teknologi AIRism Line adalah penggunaan serat kain canggih Cupro.
Baca juga: Penting Buat Bisnis, Begini Cara Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
2. Dibuat untuk semua kalangan

Strategi bisnis Uniqlo agar menjangkau semua pangsa pasar adalah dengan membuat desain-desain yang netral. Kalau kamu lihat baju-baju Uniqlo kebanyakan motifnya polos dan modelnya universal. Mau pakaian formal maupun informal semuanya ada di sana.
Gak cuma urusan model, untuk ukuran, di beberapa Uniqlo juga menyediakan ukuran dengan size besar bahkan sampai 3XL.
Baca juga: 6 Cara Memilih Nama Merek Buat Bisnis Baru Kamu yang Mudah Diingat
3. Harganya lebih murah dari brand lainnya

Sekitar 30 persen produk Uniqlo harganya berkisar di bawah US$ 10. Berbeda dengan Zara yang hanya 7 persen dari produknya di bawah US$ 10 dan H&M cuma 27 persen.
4. Desain kolaborasi dengan brand lain

Salah satu strategi bisnis Uniqlo untuk menghadirkan penyegaran produk-produk pakaian mereka adalah dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai brand. Sebut saja kolaborasi dengan Marvel, Snoopy, dengan Disney dan masih banyak lagi.
5. Mereka fokus ke produk-produk yang tidak dilirik oleh kompetitor lainnya

Nah cara Uniqlo menggaet lebih banyak pembeli adalah mereka gak cuma fokus ke pakaian, outer, dan celana saja, tetapi mereka juga menaruh perhatian penuh ke produk-produk lain seperti kaus kaki dan pakaian dalam.
Ketika orang ingin membeli kaus kaki, mereka bakal lebih memilih ke Uniqlo ketimbang ke Zara atau H&M
6. Kualitasnya tahan lama

Uniqlo juga menjamin bahwa kualitasnya terjamin dan tahan lama. Perhatian ini muncul dari keresahan dan permasalahan generasi milenial dan generasi Z yang selama ini selalu ribet dengan urusan lemari pakaian. Banyak pakaian di lemari yang menumpuk, padahal sudah tidak digunakan sama sekali.
Itulah beberapa strategi bisnis yang diterapkan oleh Uniqlo untuk terus mengembangkan bisnisnya hingga sebesar saat ini. Semoga saja bisa memberikan inspirasi buat kamu yang tengah merintis bisnis khususnya di dunia fesyen. (Editor: Ruben Setiawan)