Berbisnis Ketika Masih Jadi Karyawan Itu Cepat Sukses, Ini 3 Keuntungannya – Miliarder pemilik Virgin Group, Richard Branson, bilang bahwa seorang yang ingin memulai bisnis gak mesti harus resign dari tempat kerja lho. Branson mencontohkan dirinya, yang mendirikan kerajaan bisnis pada saat dirinya masih jadi pegawai.
Setiap orang memiliki cara sukses masing-masing. Cara seseorang untuk sukses tak bisa disamakan dengan yang lain.
Pria dengan kekayaan US$ 4,2 miliar atau Rp 59 triliun ini memang gak setuju dengan pendapat, jika mau bisnis ya harus berhenti kerja biar fokus.
Bicara soal resign dan fokus berbisnis, ada dua istilah yang kini muncul, yaitu hybrid entrepreneur (mereka yang berbisnis tapi masih jadi karyawan), dan all-in entrepreneur (mereka yang memutuskan untuk resign agar fokus dalam bisnisnya).
Branson punya beberapa alasan yang mendasari mengapa seseorang lebih baik jadi hybrid entrepreneur. Mau tahu? Berikut ulasannya.
Baca juga: 6 Fakta Inspiratif Pendiri Huawei yang Memulai Bisnis dengan Modal Rp 8 Jutaan
1. Gak sedikit perusahaan top di dunia yang awalnya cuma usaha sampingan

Ternyata, gak sedikit lho perusahaan top di dunia yang dulunya cuma sekadar usaha sampingan. Salah satunya ya Virgin inilah, yang dulu cuma merupakan majalah tapi akhirnya malah jadi perusahaan rekaman.
Sekarang, mereka malah punya 400 anak perusahaan, salah satunya adalah perusahaan penerbangan.
Apa lagi? Apple juga dimulai dari usaha sampingan yang dijalankan Steve Jobs dan Steve Wozniak tahun 1970, saat keduanya masih kerja di Hewlett Packard. Mereka berdua membangun komputer di waktu senggang, di garasi rumah orangtua Jobs.
Begitu pula dengan Under Armour. Brand pakaian olahraga mahal yang laris ini, didirikan Kevin Plank pada tahun 1990 yang masih kuliah di Universitas Maryland.
Pemain football ini merasa gak nyaman ketika berlatih menggunakan kaos dalam berbahan katun, karena menyerap keringat. Dia pun akhirnya menciptakan pakaian olahraga yang kini ditiru oleh banyak brand.
Baca juga: Tagline Brand Ini Bikin Kita Termotivasi Memulai Bisnis Sampingan
2. Keuangan lebih stabil

Mungkin gak sedikit pebisnis senior berpikir bahwa, untuk memulai bisnis kamu gak akan boleh mentolerir distraksi dari manapun. Harus fokus, itulah sebabnya kamu wajib keluar dari tempat kerja.
Bagi Branson, melihat fakta-fakta tentang laba rugi atau proyeksi keuntungan dari bisnismu setiap hari, jelas bisa bikin stress. Alhasil, kamupun gak akan bisa kerja dengan maksimal.
“Mereka yang menjalani bisnisnya sambil kerja (menjadi karyawan di perusahaan lain), akan lebih pede untuk mengatur keuangan dan waktu. Dia memang gak akan terlalu bergantung diri dari pendapatan di bisnis yang dia dirikan,” ujar Branson, seperti dikutip dari INC.
Ketika dia adalah seorang hybrid entrepreneur, penghasilan dari bisnis yang digelutinya bisa dialokasikan 100 persen untuk pengembangan usahanya. Untuk kebutuhan pengeluaran atau konsumsi, pakai saja gaji bulananmu. Setuju gak?
Baca juga: Begini Tips Menghindari Burn Out yang Perlu Diketahui Ketika Baru Saja Memulai Bisnis
3. Bisnis yang didirikan hybrid entrepreneur 33 persen lebih sukses

Untuk poin terakhir ini, memang sudah dibuktikan lewat sebuah studi. Branson bilang, “jika memang kamu punya ide bisnis cemerlang yang bakal memaksamu begadang setiap malam untuk mewujudkannya, maka jangan pernah sia-siakan hal itu. Jabanin aja walau kamu gak ingin resign dari tempat kerja.”
Para hybrid entrepreneur dikabarkan memiliki kadar toleransi risiko bisnis yang cukup baik. Mereka gak lebay dalam ambisinya, tapi gak akan terlalu takut juga untuk keluar modal karena dia adalah orang yang berpenghasilan.
Peluang untuk sukses itu pasti bakal ada, investor pun bisa melirik bisnismu jika memang kamu memiliki konsep yang menarik.
Itulah tiga alasan dari Branson, mengapa gak perlu resign untuk memulai bisnis. Kira-kira kamu setuju gak sama pernyataan dia di atas? Atau lebih setuju resign dulu? (Editor: Ruben Setiawan)