Gerai dan kafe roti Tous Les Jours sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Hal ini karena muncul larangan toko roti tersebut tidak memperbolehkan pemesan untuk menuliskan ucapan selamat Natal, Imlek, Valentine, dan Halloween di rotinya.
Tentu saja berita tersebut menghebohkan dunia jagat maya. Banyak yang mencerca gerai roti itu tidak toleran terhadap keberagaman umat beragama. Tapi untungnya, pihak manajemen dari TLJ sudah mengklarifikasi bahwa itu bukan peraturan resmi dari manajemen.
Bergeser dari polemik itu, MoneySmart ingin memberikan informasi fakta-fakta menarik tentang gerai roti Tous Les Jours.
Tous Les Jours bukan gerai roti dari Prancis
Banyak yang mengira kalau Tous Les Jours berasal dari Prancis. Hal ini karena penamaan tokonya yang menggunakan bahasa Prancis yang artinya “setiap hari”. Padahal, toko roti yang terkenal ini asalnya dari Korea Selatan.
TLJ telah berdiri sejak tahun 1996, namun, mereka baru membuka toko pertamanya September 1997 di Gu-Ri, Korsel. Produk utamanya adalah roti-roti premium ala Prancis.
Di tahun yang sama, mereka membangun pabrik pembuatan adonan beku. Dari pabrik itulah mereka bisa memproduksi masal dan didistribusikan ke seluruh cabang di Korea.
Mulai membuka franchise tahun 1998
Mengingat pasarnya semakin besar, TLJ memutuskan untuk melebarkan sayap. Pada tahun 1998, franchise TLJ pun mulai dibuka untuk publik.
Keputusan go public itu ternyata membuahkan hasil membahagiakan. Tepatnya di tahun 1999 atau dalam jangka waktu satu tahun, TLJ sudah memiliki 100 cabang yang tersebar di Korea Selatan. Di tahun 2002, cabang yang mereka miliki kemudian menjadi 200an cabang.
Dari toko roti biasa, menjadi kafe tahun 2002
TLJ tadinya hanya fokus terhadap penjualan roti. Pelanggan hanya bisa membeli dan membawanya pulang.
Tapi, tahun 2002 mereka merubah konsep bisnisnya, dari yang sekadar toko roti biasa, menjadi sebuah kafe bergaya Prancis. Menu-menunya pun mulai dikembangkan, gak cuma roti doang, ada sandwich, kopi, dan juga jus.
Pertama kali buka cabang di luar negeri tahun 2004
Tous Les Jours kemudian memberanikan diri untuk ekspansi ke pasar internasional. Mereka memutuskan untuk membuka cabang di Amerika Serikat pada tahun 2004 silam. Dikutip dari Kompas, dari pembukaan cabang ini, TLJ mendapatkan keuntungan penjualan sebesar 100 juta won atau sekitar Rp 1,1 miliar.
Ekspansi tidak berhenti hanya di Amerika Serikat saja, tahun 2005 mereka membuka bisnis di China dan 2007 di Vietnam.
Masuk ke Indonesia tahun 2011
Tous Les Jours sudah berdiri di 7 negara di Amerika dan Asia. TLJ, masuk ke Indonesia pada tahun 2011 silam. Kini mereka sudah memiliki ratusan gerai yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
Kabar terbarunya, TLJ bakal membangun central kitchen atau pabrik roti bekunya di Indonesia dalam waktu dekat. Rumor beredar sih tahun 2019 ini, namun belum ada informasi lebih lanjut lagi.
Jika ada central kitchen, produksi roti TLJ bakalan lebih masif lagi. Bahkan diprediksi bisa memasok untuk lebih dari 200 gerai dalam satu hari.
Itulah sejumlah fakta tentang Tous Les Jours. Gerai dan kafe roti ini terus mengalami perkembangan setiap tahunnya, kini mereka bahkan sudah memiliki lebih dari 1.300 gerai di Amerika Serikat dan Asia. (Editor: Winda Destiana Putri).