Gak Semua Bisnis Online Dimulai di e-Commerce – Saat memulai bisnis online kebanyakan orang bakal terpaku dengan melihat langsung ke e-commerce. Nah, buat jualan online, kamu gak melulu ke e-commerce lho banyak paltform lain yang bisa hasilkan banyak cuan.
Memang saat kamu memutuskan buat jualan online melalui e-commerce produk mu bakal langsung terkenal. Tapi jangan salah kalau saingan di platform tersebut juga banyak lho. Jawaban itu memang benar, tapi gak semua pebisnis online yang sukses justru memulai usahanya dengan memanfaatkan marketplace jual beli seperti Tokopedia, BukaLapak atau Shopee.
Belum lama ini, startup logistik Paxel bekerja sama dengan lembaga riset Provetics untuk mengadakan survei seputar UKM dan pilihan logistik. Proyek survei yang diberi nama Paxel Buy & Send Insight ini melibatkan 535 UKM penjual online di Indonesia dengan rentang waktu 29 Juli sampai 4 Agustus 2019.
Lewat survei ini munculah beberapa temuan baru yang tampaknya bakal sangat berguna bagi pelaku bisnis online, mau tahu lebih lanjut? Yuk simak ulasannya di bawah ini ya sobat MoneySmart.
Baca juga: Tiga Trik Pemasaran yang Wajib Kamu Terapkan Jika Pengin Produk Jualan Laku Keras
1. WhatsApp dan Instagram jadi pilihan utama buat jualan online

Survei tersebut mengklasifikasikan pebisnis online menjadi tiga kategori. Pertama adalah ‘beginner’ yang umur bisnisnya di bawah satu tahun. Setelah itu ada ‘experienced seller’ yang umur bisnisnya antara satu hingga dua tahun lalu terakhir adalah ‘veteran’ di mana sudah berkecimpung di dunia bisnis jualan online selama lebih dari dua tahun.
Media sosial tampaknya berperan sebagai inkubator para UKM sebelum akhirnya mereka menjual produknya di e-commerce. Dalam survei tersebut, 84 persen pemilik bisnis online memilih WhatsApp, Instagram (81%), Shopee (53%), Facebook (36%), disusul dengan Tokopedia (29%) dan BukaLapak (18%).
44 persen responden dari kategori ‘beginner seller’ juga sepakat dengan hal ini. Hanya 24 persen saja yang memutuskan untuk langsung ke e-commerce.
Menurut Founder dari Mamasakan, Gabriella Citra yang hadir dalam acara tersebut, media sosial memang lebih gampang dalam urusan cuan ketimbang e-commerce. Terutama bagi pebisnis pemula.
“Dulu kita mulai berjualan dengan menggunakan Instagram tapi ordernya lewat WhatsApp. Hal itu disebabkan karena uang yang ditransfer pembeli langsung masuk ke rekening saya, lain halnya jika lewat e-commerce,” ujar Gabcit dalam press conference Paxel Buy & Send Insight, di CoHive belum lama ini.
Baca juga: Butuh Pinjaman Usaha Hingga Rp 300 Juta? Coba Fitur Tokopedia dan Modalku Ini
2. Makin tua usia bisnis, pengusaha mulai beralih ke e-commerce buat jualan online

Ketika bisnis jualan online yang dijalankan oleh pengusaha bersangkutan mulai mengalami perkembangan. Maka lamban laun mereka pun beralih menggunakan platform e-commerce untuk berdagang, mengapa demikian?
Terjadi proses scaled up alias pengembangan dalam usaha yang mereka jalani. Bisa jadi hal tersebut disebabkan karena dengan laba yang meroket, muncul ide untuk meningkatkan produksi dengan cara menambah karyawan dan lain sebagainya.
Kalau sudah seperti ini, sulit tentunya bagi owner untuk turun gunung dan mengurus perintilan seputar order barang, pengiriman, dan lain sebagainya. Di situlah peran e-commerce mulai sangat dibutuhkan.
E-commerce jelas memfasilitasi hal-hal yang gak hanya berkaitan dengan transaksi bahkan mencapai urusan logistik. Data dari Paxel Buy & Send Insights sendiri menunjukkan bahwa 44 persen pebisnis online dengan kategori veteran, memang cenderung memanfaatkan e-commerce ketimbang medsos.
Sementara itu, hanya 24 persen lainnya pebisnis dengan kategori beginner yang memanfaatkan e-commerce ketimbang medsos.
Baca juga: Ini Fitur Bukalapak Supaya Kamu Bisa Jualan di Luar Negeri
3. Same day delivery jadi pilihan utama

Data survei juga menyebutkan bahwa 36 persen penjual online merasa kecepatan dalam pengiriman barang lebih penting ketimbang biaya pengiriman yang terjangkau. Setelah menggunakan jasa same day delivery, 97 persen pebisnis online mengalami peningkatan volume pengiriman barang dagangan yang akhirnya berdampak pula pada meningkatnya ROI alias return of invesmentnya.
Wajar aja kalau arus kas bisnis mereka bakal lebih sehat. Pasalnya, jika mereka memanfaatkan e-commerce, semakin cepat barang sampai ke pelanggan maka semakin cepat pula e-commerce akan mentransfer uang pembayaran ke rekening penjual.
Survei itu mengklaim, 75 persen UKM yang berbisnis online lebih memilih Paxel ketimbang platform lain untuk layanan same day delivery, kok bisa?
Karena Paxel merupakan satu-satunya startup logistik yang melayani pengiriman barang same day antar-kota di Indonesia. Di akhir September 2019, Paxel sendiri udah memiliki lebih dari 518 ribu user lho.
Untuk same day satu kota, mungkin Paxel masih punya kompetitor. Tapi jika urusannya same day antar kota, jelas banget startup ini gak memiliki pesaing yang bisa jadi tandingan mu di bisnis ini.
Itulah sekilas paparan mengenai dinamika jualan online saat ini. Intinya, jika memang bisnisnya baru dimulai, gak salah kok memanfaatkan medsos dulu ketimbang langsung e-commerce. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma)