Franka Franklin terus mengekspansi brand perhiasan lokal Tulola dengan hadir di Plaza Indonesia, Jakarta. Franka Franklin saat membuka butik baru Tulola tampak didampingi sang suami, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim.
“We’re pleased to welcome Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia, Nadiem Makarim, who supported the Grand Opening of @tuloladesigns Plaza Indonesia today,” bunyi caption foto Franka Franklin saat didampingi sang suami, Nadiem Makarim di pembukaan butiknya tersebut.
Tulola didirikan Dewi Sri Luce Rusna, Happy Salma, dan Franka Franklin sejak tahun 2011. Sejak saat itu, ketiganya bisa membuktikan toko perhiasan lokal mampu bersaing secara kualitas dengan brand internasional.
Brand perhiasan yang lahir di Pulau Dewata ini telah memiliki beberapa cabang seperti di Bali, Kemang, Jakarta, Plaza Senayan dan kini Plaza Indonesia.
Sebagai Co-owner perusahaan ini, Franka mengungkapkan rahasia brand perhiasannya disukai. Ibunda Solara Frankin-Makarim itu memaparkan, ada tiga kunci utama yang harus dipenuhi sebuah brand perhiasan dalam hal memenuhi kepuasan hati pelanggan.
Penasaran apa saja? Yuk, simak pemaparannya kepada Suara.com jaringan MoneySmart di sini:
Menjaga kualitas
Hal pertama yang harus dilakukan brand perhiasan di tengah gempuran merek lain yang bermunculan ialah kualitas.
“Hal pertama yang pelanggan cari saat membeli perhiasan adalah kualitas. Memang, saat ini sudah banyak sekali produk-produk perhiasan yang cantik dan banyak yang bagus,” kata Franka Franklin.
“Tapi apakah barang itu tahan banting atau tidak, mudah patah atau tidak, dan mudah rusak atau tidak. Hal itukan sudah pasti mereka butuh, yang mana customer menuntut kualitas barang sesuai dengan harga yang sudah mereka bayarkan,” sambungnya.
Baca juga: Istri Nadiem Makarim, Calon Ibu Pejabat Lulusan 3 Negara yang Jago Bisnis
Pelayanan
Hal kedua yang harus diperhatikan ialah service. Pasalnya, banyak sekali customer yang berharap mendapat feed back positif dari tempat mereka membeli perhiasan. Mereka ingin mendapat pelayanan yang memuaskan dari berbagai aspek.
“Bantu customer untuk memasang, garansi, product knowledge, dan masih banyak lagi. Hal-hal itu yang harus dicari tahu dari customer, selain dari segi keindahan,” imbuhnya.
Quality control
Setelah menjaga kualitas produk dan pelayanan kepada pembeli, tahap terakhir yang harus dilakukan ialah melakukan quality control untuk memastikan customer mendapatkan produk yang terbaik.
“Kontrol produk dilakukan sejak di dalam studio pengerjaan, yakni proses produksi. Kemudian berlanjut di gudang penyimpanan, hingga masuk toko. Jadi melalui tiga tahapan pengawasan itu, dijamin pelanggan mendapatkan barang terbaik,” tandasnya.
Itulah tiga hal yang harus dilakukan pengusaha perhiasan dari Franka Franklin, salah seorang pemilik brand perhiasan lokal Tulola.