Keberadaan gerai KFC dan Starbucks di rest area jalan tol baru-baru ini mendapat sorotan. Walaupun gak menyebut secara eksplisit, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Kantor Presiden pada Senin (9/12) menyinggung keberadaan gerai-gerai asing yang menjual ayam dan kopi di rest area jalan tol.
Sekalipun gak menyebutkan apa brand yang mewakili gerai-gerai tersebut, publik udah bisa menebak kalau gerai-gerai yang dimaksud Presiden adalah gerai KFC dan Starbucks. Presiden Joko Widodo pun memberi instruksi pada rapat terbatas agar rest area diisi dengan gerai-gerai brand lokal.
Terkait dengan keberadaan gerai KFC dan Starbucks di rest area, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono seperti yang diberitakan Detik mengatakan gerai-gerai asing harus tetap ada. Soalnya ada aturan yang mana pengelola tol menyediakan lahan bagi pelaku usaha: 70 persen buat lokal dan 30 persen buat asing.
Bicara soal keberadaan gerai KFC, kira-kira keberadaannya udah berapa banyak ya di Indonesia? Kalau menyimak apa yang disampaikan Presiden, kayaknya hampir tiap rest area jalan tol selalu ada gerai fried chicken ini. Itu berarti peroleh pendapatan KFC besar donk ya? Buat menjawab pertanyaan tersebut, gak ada salahnya nih buat simak ulasannya berikut ini.
Baca juga: Jagonya Ayam! Kisah Colonel Sanders Meracik Resep Rahasia KFC yang Mendunia
Jumlah gerai KFC tahun 2016 mencapai 575 gerai, kini jumlahnya berapa ya?

Kentucky Fried Chicken atau KFC adalah merek dagang makanan asal Amerika Serikat yang jualannya berupa ayam goreng dan kini merambah ke makanan lain dan minuman semisal kopi. Colonel Harland David Sanders menjadi sosok di balik popularitas KFC.
Di Indonesia gerai-gerai KFC berdiri di bawah naungan PT Fastfood Indonesia, Tbk. Perusahaan ini berdiri pada 19 Juni 1978 dan memulai kegiatan komersialnya di bidang makanan dan restoran sejak 1979.
Meskipun beroperasinya udah lama, Fastfood Indonesia memperoleh hak buat mendirikan dan mengoperasikan gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) menurut perjanjian yang ditandatangani pada 10 Januari 2003.
Perjanjian tersebut dibuat dengan syarat pihak perusahaan membayar franchise fee secara bulanan kepada franchisor sebesar 6 persen dari pendapatan (setelah dikurangi pajak). Terus pihak perusahaan juga wajib membayar initial fee atas setiap gerai restoran baru dan renewal fee atas setiap gerai restoran yang diperpanjang.
Fastfood Indonesia sendiri berstatus sebagai perusahaan terbuka sejak IPO pada 11 Mei 1993 dengan kode FAST. Saat itu per lembar sahamnya dijual ke publik berharga Rp 5.700. Kini harga per lembarnya sekitar Rp 2.600.
Nah, sepanjang tahun 2016, PT Fastfood Indonesia, Tbk. menurut laporan keuangan 2016 telah memiliki gerai KFC sebanyak 575 gerai dari yang sebelumnya 540 gerai pada 2015. Kira-kira berapa jumlah gerainya saat ini? Berikut ini rinciannya.
Tahun | Jumlah gerai KFC |
---|---|
2016 | 575 |
2017 | 628 |
2018 | 689 |
30 September 2019 | 727 |
Baca juga: Populer di Dunia, Lebih Besar Pendapatan McDonald’s, KFC, atau Starbucks?
Segini pendapatan yang dibukukan Fastfood Indonesia

Pendapatan yang dicatatkan Fastfood Indonesia dalam laporan keuangannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2014, pendapatan yang diperolehnya dari gerai KFC mencapai Rp 4,21 triliun dan terus naik hingga mencapai Rp 6,2 triliun pada 2018.
Gimana dengan laba yang diperolehnya? Fastfood Indonesia mencatatkan laba yang cenderung naik. Pada 2014, labanya mencapai Rp 152,05 miliar. Sementara pada 2018, angkanya naik menjadi Rp 212,01 miliar. Lebih lengkapnya, cek tabel di bawah ini.
Tahun | Pendapatan | Laba |
---|---|---|
2016 | Rp 4,88 triliun | Rp 172,61 miliar |
2017 | Rp 5,30 triliun | Rp 166,99 miliar |
2018 | Rp 6,02 triliun | Rp 212,01 miliar |
30 September 2019 | Rp 5,01 triliun | Rp 175,69 miliar |
Itu tadi informasi soal keberadaan gerai KFC di Indonesia yang berada di bawah naungan Fastfood Indonesia. Boleh jadi jumlah gerai ke depannya bakal terus bertambah seiring bertambahnya ruas jalan tol dan semakin banyaknya orang yang doyan makan ayam goreng Colonel Sanders. Ditunggu aja kabar terbarunya. (Editor: Ruben Setiawan)