Kamu Milenial, Mau Sukses Dirikan Startup? Ikuti 3 Tips dari Pendiri JNE – Bercita-cita terjun ke dunia bisnis dan mendirikan perusahaan startup berbasis teknologi? Kenapa tidak, bisnis itu dinilai cukup menjanjikan di masa depan. Apalagi buat para generasi milenial.
Tapi, jangan salah lho, gak sedikit juga perusahaan rintisan ini yang akhirnya gagal di tengah jalan. Bukannya sukses dan dapat pendanaan, malah tekor sama biaya operasional.
Belum lama ini, MoneySmart menjumpai Djohari Zein, Presiden Komisaris PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), yang sekarang sibuk di dunia startup.
Djohari yang mendirikan perusahaan permodalan ventura bernama Global Basket Mulia Investama (GBMI) memapar beberapa tips efektif buat kamu yang berniat mendirikan perusahaan startup hingga mendapat investor. Tentu saja investornya dari GBMI.
Mau tahu gimana caranya? Berikut, ulasannya:
1. Ide kita harus jadi solusi

Pertama, tentu saja sebagai seorang founder kita harus punya ide dulu. Kalau gak ada ide, tentu bakal susah untuk kamu menentukan bisnis apa yang ingin kamu dirikan nanti.
Namun, ide bisnis itu juga harus bisa jadi solusi bagi seluruh masyarakat. Intinya, mau sampai kapanpun kalau memang gak bisa kasih solusi ya produk kita gak akan laku.
Saat Djohari Zein ingin mendirikan JNE, dia mengusulkan sebuah ide bisnis ke almarhum Soeprapto Suparno. Djohari yang sempat bekerja di perusahaan logistik TNT menawarkan Soeprapto mendirikan perusahaan logistik yang bisa melayani pengiriman ke luar negeri.
Ide bisnis ini tentu bisa membuat perusahaan yang berada di bawah naungan TIKI menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Baca juga: Pengin Sukses Bisnis Startup? Siapkan Dulu Tim Impianmu!
2. Harus bisa jadi orang yang dipercaya

Mendirikan perusahaan startup gak sama dengan mendirikan warung kelontong. Dan, bisnisnya gak kayak jualan online di situs e-commerce juga.
Bisnis di bidang teknologi ini memang penuh dengan hal yang bersifat online. Tapi kompleksitasnya mirip dengan bisnis offline. Apalagi, kalau sudah urusan pendanaan.
“Kita harus terbiasa memiliki karakter yang ‘bisa dipercaya,’ sehingga ide kita bisa diceritakan ke pemodal-pemodal yang punya dana dan belum memiliki ide tersebut,” ujar Djohari Zein.
“Nah dengan adanya ide yang ‘dipercaya’ itu, modal dengan sendirinya mengalir. Sehingga hal itu bisa dieksekusi menjadi sebuah bisnis,” sambungnya.
Ketika investor sudah yakin sama idemu, maka urusan modal bukan hal yang sulit.
3. Jangan fokus dengan produk saja

Mendirikan perusahaan startup bakal menyita banyak waktumu. Dan percaya deh, kamu gak bisa kalau cuma fokus dengan produknya saja.
Banyak sekali tetek bengek yang harus diurus seorang founder. Wajar dong, kamu adalah pendiri perusahaan.
“Jangan konsentrasi terhadap produk saja, harus diperhatikan sisi-sisi lain seperti legal (hukum), tax (pajak), dan human resource (kepegawaaian),” imbuhnya.
Dalam hal ini, Djohari juga mengungkapkan, GBMI memang sangat terbuka untuk membantu startup-startup menangani masalah tersebut. Wajar saja, perusahaan permodalan ini didirikan langsung pendiri JNE yang sudah berpengalaman dalam hal-hal tersebut.
Akan tetapi, tentunya GBMI gak akan asal-asalan menentukan startup mana yang mereka danai. Pastikan saja, sebelum kamu maju, produk dari startup-mu harus bisa jadi solusi masyarakat.
Itulah tiga kunci sukses mendirikan perusahaan startup berbasis teknologi dan cara mendapatkan investor. Meski tiga hal ini gak mudah diimplementasikan, harus dicoba kalau mau sukses mendirikan perusahaan startup. (Editor: Chaerunnisa)