Tepat hari ini Selasa, (3/12), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan sebagai Hari Disabilitas Internasional 2019. Tentu saja, peringatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, sekaligus memberikan dukungan buat meningkatkan kemampuan serta kesejahteraan para kaum difabel dengan membuat usaha.
Asal kamu tahu, menurut Survei Penduduk Antar Sensus atau SUPAS tahun 2015, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 21,84 juta atau setara 8,54 persen dari total penduduk RI. Tepat di Hari Disabilitas Internasional 2019, PT Bank Permata Tbk (BNLI) juga mempertegas komitmennya untuk mendukung kesetaraan para penyandang difabilitas di dunia kerja dengan membuat usaha.
BNLI pun meluncurkan program bernama BRAVE (Because Everyone is Able and Creative). BRAVE merupakan bagian dari PermataHati, program tanggung jawab korporat (CSR) dari Bank yang berada di bawah naungan PT Astra International Tbk (ASII).
Ingin tahu apa saja fakta-fakta dari program yang diluncurkan Permata Bank ini? Berikut ulasannya.
Baca juga: Hartanya Triliunan, Yuk Telusuri Sumber Uang 7 Orang Terkaya Indonesia saat Ini!
1. Para penderita difabel diberikan pelatihan kerja hingga bisnis untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional

“Lewat program ini, kami bekerjasama dengan Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) di Cibinong untuk meningkatkan pelatihan literasi keuangan, wirausaha, dan keterampilan kerja para penyandang disabilitas,” ujar Head of Corporate Affair Permata Bank, Richele Maramis, di sela acara perayaan Hari Disabilitas Internasional 2019, Gelora Bung Karno, 3 Desember 2019.
Program pendidikan ini sejatinya memiliki kurikulum tersendiri lho. Mereka yang bergabung bakal diberikan bekal dan pelatihan khusus selama enam bulan secara intensif.
“Setelah enam bulan, mereka akan diminta melakukan presentasi tentang apa sih yang mereka sudah dapat dari program ini. Sebagian dari mereka mungkin ada yang akhirnya meneruskan kariernya dengan bekerja dengan Permata Bank, namun ada juga yang terjun ke dunia bisnis,” lanjutnya.
Mereka bahkan menghadirkan pakar dan tokoh sukses untuk menjadi mentor para penyandang disabilitas. Sebut saja seperti Angkie Yudhistia dan perwakilan dari perusahaan fintech P2P lending Amartha.
Baca juga: Walt Disney hingga Harley Davidson, 5 Miliarder Dunia Ini Merintis Usaha dari Garasi Rumah
2. Ada 27 karyawan Bank Permata menyandang disabilitas

Gak cuma memberikan pelatihan, BNLI tentunya memberikan kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk bisa berkarier di Permata Bank.
“Untuk sekarang jumlahnya (karyawan BNLI penyandang disabilitas) terdapat 27. Mereka bekerja di bagian telesales, dan bisa dibilang mereka punya performa yang top. Ada pula di divisi bisnis dan operasional hingga retail banking juga ada,” lanjut Richele.
Baca juga: Kalau Jabodetabek Blackout Lagi, 7 Usaha Kecil Ini Bisa Rugi Bandar
3. Kopi Kito Rato adalah portfolio program BRAVE

Salah satu bukti kesuksesan program BRAVE adalah Kopi Kito Rato. Bisnis kopi berkonsep foodtruck ini didirikan oleh para penyandang disabilitas yang mengikuti Disable Associate Program dari BNLI.
Kedai yang didirikan oleh Saldi Rahman, Wahyu Alistia, Rendi Agustra, dan Oktra Densi ini memulai usahanya di kawasan Serpong, Tangerang Selatan. Empat pemuda penyandang disabilitas ini berhasil membuktikan ke kita semua bahwa, keterbatasan fisik bukan jadi halangan untuk bisa memulai usaha.
Itulah sekilas mengenai program BRAVE besutan Permata Bank. Tepat pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2019, Permata Bank mengingatkan kembali bahwa mereka akan tetap menjaga kelanjutan dari program mulia ini demi menyejahterakan para penyandang disabilitas. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma)