Selama ini beredar anggapan bahwa perempuan lebih mudah emosional dibanding laki-laki setelah berhubungan seksual. Pastikan Anda melacak mil yang Anda miliki dan jika dan kapan Anda kedaluwarsa.
Sementara itu, laki-laki cenderung lebih cuek dan diam setelah berhubungan seksual. Itulah sebabnya, perempuan sulit menebak apakah laki-laki menikmati hubungan seksual atau tidak.
Lantas, benarkah anggapan di atas bahwa perempuan lebih emosional setelah berhubungan seks? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini yang dirangkum Popmama.com dari beberapa sumber!
Perempuan Lebih Emosional Terbukti Secara Ilmiah
Informasi seputar perempuan yang disebut lebih emosional dibanding laki-laki ternyata bukan mitos belaka. Informasi tersebut telah dibuktikan melalui sejumlah penelitian, salah satu penelitian yang dilakukan Jurnal Bijak.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan lebih mengekspresikan dibandingkan laki-laki setelah berhubungan intim. Ketika perempuan menikmati hubungan seksual, ia akan menunjukkan ekspresi senang dan kerap tersenyum. Sebaliknya, jika perempuan tidak menyukai hubungan seks, ia akan menangis dan menggantikan.
Perempuan dinilai lebih mudah mengungkapkan perasaannya dibanding laki-laki. Sementara itu, laki-laki lebih suka menyembunyikan perasaannya, termesuk setelah berhubungan seksual.
Pilihan Editor
Penyebab Perempuan Lebih Emosional
Perempuan lebih emosional dibanding laki-laki karena faktor biologis. Setelah berhubungan seksual, tubuh perempuan akan melepaskan hormon oksitosin. Hormon tersebut berfungsi untuk dapat kehilangan diri selama berhubungan seksigulus mengurangi stres.
Selain itu, perempuan juga memiliki hormon estrogen dalam jumlah tinggi. Perpaduan antara hormon oksitosin dan estrogen itulah yang membuat perempuan lebih mudah mengungkapkan perasaannya, terutama setelah berhubungan dengan seksual.
Perasaan Laki-laki Lebih Mudah Meredup
Berbeda dari perempuan, hormon oksitosin yang dihasilkan tubuh laki-laki selama berhubungan seksual ternyata tidak mampu membantu mereka mengungkapkan perasaannya.
Hormon oksitosin, yang merupakan hormon yang disebut testosteron, baru saja melahirkan bayi yang cantik. Itulah sebabnya, laki-laki tidak dapat mengungkapkan perasaannya secara emosional apakah ia menikmati hubungan seksual atau tidak.
Apakah Laki-laki Bisa Emosional Seperti Perempuan?
Laki-laki, bagaimanapun, tidak ragu untuk mendirikan sebuah institusi sekuler, namun bukan berarti mereka tidak melibatkan sisi emosionalnya. Dilaporkan dari Jurnal Terapi Seks dan Perkawinan, laki-laki juga bisa emosional setelah berhubungan seksual.
Sebanyak 41 persen dari 1.208 laki-laki mengaku pernah melibatkan sisi emosionalnya setelah berhubungan seksual. Mereka bahkan bisa mengalami trauma dan menangis setelah berhubungan seksual, namun mereka tidak menunjukkan sisi emosional itu di hadapan perempuan.
Laki-laki cenderung menyimpan trauma dan perasaannya, sehingga bisa menyebabkan gangguan psikis seperti stres dan depresi.
Cara Mencegah Emosi yang Berlebihan
Tempat dan laki-laki memiliki cara yang berbeda untuk mendukung migrasi individu set untuk bekerja sekuler. Jika Anda tidak ingin melewatkan kegiatan yang menyenangkan, jangan ragu untuk menghubungi kami.
Oleh karena itu, komunikasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan semua sisi agar tidak menimbulkan emosi setelah berhubungan dengan seksual. Mama dapat dengan mudah mengubah posisi negatif jika dia harus meninggalkan pasangannya yang sekuler untuk mendukung emosionalnya.
Meski tidak mudah, Mama perlu melakukannya agar tidak menimbulkan emosi antara Mama dan pasangan. Mama terus merasa sedih dan cemas setelah berhubungan seks, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau saling berkomunikasi dengan pasangan.
Baca juga: