Dalam usaha atau bisnis, overhead sangat penting dalam sebuah perusahaan atau usaha sebagaimana termasuk struktur biaya sangat penting, yakni sebagai patokan keberlangsungan bisnis.
Walau mengacu pada pengeluaran bisnis yang sedang berlangsung, biaya overhead tidak secara langsung dikaitkan dengan menciptakan produk atau layanan. Sifatnya yang demikian membuat overhead penting untuk dianggarkan.
Realitanya, biaya overhead menentukan anggaran perusahaan dalam biaya beban dan pada akhirnya menentukan keuntungan yang akan dicapai perusahaan.
Pengertian Overhead dan Penentuan Anggaran
Overhead tidak secara langsung menghasilkan penciptaan produk dan keuntungan, namun secara dapat dijadikan upaya memaksimalkan keuntungan.
Sebagai contoh, Toko pakaian H&Y tidak hanya harus membayar uang sewa setiap tahun dengan membuka lokasi toko di pusat perbelanjaan. Toko pakaian H&Y membayar uang sewa lebih tinggi dibandingkan toko lainnya karena lokasinya berdekatan dengan eskalator dan bersebelahan dengan toilet.
Lokasi dan fasilitas yang dimiliki toko karena dekat toilet membuat toko pakaian harus membayar biaya overhead demi menciptakan lingkungan ritel yang tepat bagi pelanggannya.
Secara langsung memang biaya overhead tidak berkontribusi, namun apabila dilakukan secara berkelanjutan akan banyak pelanggan yang lalu lalang di seputar lokasi toko tersebut.
Hasilnya, akan banyak pengunjung yang datang dan berpeluang bertransaksi di toko tersebut.
Karakteristik Biaya Overhead

Biaya overhead mengacu pada semua biaya yang tidak berkenaan dengan tenaga kerja untuk mengoperasikan bisnis. Berikut jenis biaya overhead dalam sebuah usaha atau bisnis.
1. Biaya tetap
Tidak peduli berapa volume penjualan usaha kita, biaya tetap harus dipenuhi setiap bulan. Biaya tetap bisa berupa:
Semua pengeluaran ini tidak berubah, terlepas dari apakah pendapatan perusahaan naik atau turun.
2. Biaya variabel
Overhead juga termasuk dalam sejumlah kegiatan operasional sebuah usaha. Meski yang membedakan biayanya tidak selalu sama dengan pengeluaran tetap lainnya, bisa dibilang biayanya berfluktuasi dari bulan ke bulan karena berkaitan dengan penjualan dan faktor-faktor lain. Faktor-faktor lain tersebut mencakup:
Yang termasuk dalam kategori ini adalah pengeluaran untuk telepon, perlengkapan kantor (semakin banyak bisnis, semakin besar penggunaan barang-barang ini), pencetakan, pengemasan, pengiriman surat, iklan, dan periklanan. Saat memperkirakan biaya variabel, gunakan angka rata-rata berdasarkan estimasi total tahunan.
Mengenal Biaya Overhead
Biaya overhead muncul pada laporan laba rugi perusahaan, dan mereka secara langsung mempengaruhi keseluruhan profitabilitas bisnis. Perusahaan harus memperhitungkan biaya overhead untuk menentukan laba bersih.
Penghasilan bersih dihitung dengan mengurangi semua biaya yang terkait dengan produksi dan overhead dari pendapatan bersih perusahaan, juga disebut sebagai garis atas.
Biaya overhead dapat diperbaiki, artinya jumlahnya sama. Kalau pun ada variabel, yang berarti mereka naik atau turun tergantung pada tingkat aktivitas bisnis. Misalnya, pembayaran sewa bisnis mungkin diperbaiki. Sementara biaya pengiriman dan pengiriman mungkin bervariasi tergantung pada tingkat aktivitas bisnis.
Unsur yang termasuk biaya overhead
Ada sejumlah biaya yang termasuk overhead dalam sebuah usaha atau bisnis. Penting atau tidaknya, biaya overhead tetap mendukung operasional bisnis. Berikut sejumlah biaya yang dikeluarkan sebuah usaha.
- Akuntansi dan biaya hukum.
- Gaji administrasi.
- Penyusutan.
- Asuransi.
- Lisensi dan biaya pemerintah.
- Pajak properti.
- Menyewa.
- Utilitas.
Bisnis harus dapat memperhitungkan biaya overhead dan biaya langsung sebab dengan cara tersebut, bisnis lebih berpeluang untuk menghasilkan keuntungan yang stabil dalam jangka panjang.
Cara Mengalokasikan Biaya Overhead

Overhead sering ditempatkan sebagai pengeluaran umum dan ditempatkan sebagai biaya operasi perusahaan secara keseluruhan. Biaya overhead dapat dialokasikan untuk proyek tertentu, berdasarkan pendorong biaya tertentu tergantung pada aktivitas bisnis.
Ketika sebuah perusahaan membuat suatu produk, biaya pembuatannya meliputi:
1. Direct material costs atau biaya bahan langsung.
Ini adalah biaya bahan yang digunakan secara langsung dalam proses pembuatan untuk produk tertentu.
2. Direct labor costs atau biaya tenaga kerja langsung
Ini adalah upah yang dibayarkan kepada pekerja yang secara langsung dikaitkan dengan produk yang diproduksi.
3. Overhead
Biaya yang masuk kategori ini bisa saja tidak dialokasikan antara produk, tapi ada yang terlibat di dalamnya.
Biaya yang masuk kategori ini bisa saja tidak dialokasikan antara produk, tapi ada yang terlibat di dalamnya. Misalnya, pengeluaran untuk bahan kimia, alat sekali pakai, dan perangkat pelindung untuk suatu produk. Biaya-biaya ini secara kolektif disebut sebagai biaya overhead.
Alokasi biaya overhead biasanya dilakukan pada akhir periode akuntansi agar biaya tidak membengkak. Demi hal tersebut, perusahaan sebaiknya memiliki standar tarif overhead pula.
Cara Efektif dalam Menekan Biaya Overhead
Salah satu langkah menjaga kesehatan perusahaan bisa dilakukan dengan menekan biaya overhead. Saat harga naik, ada baiknya kita mempertimbangkan untuk mencari yang lebih murah.
Tidak ada salahnya juga mencoba hal baru berkaitan dengan digitalisasi. Misalnya, saat kita bergantung pada alat tulis seperti kertas untuk proses laporan dapat kita ganti dengan cara mengirim surel. Selain mengurangi biaya pengeluaran untuk alat tulis kantor, kita juga dapat melestarikan lingkungan.
Sebagian perusahaan juga mulai mempertimbangkan untuk mempekerjakan pegawai paruh waktu dalam perusahaan, ketimbang memiliki pegawai purna waktu. Cara ini tentu mengurangi biaya operasional tetap, yakni membayar upah/gaji karyawan dan tunjangan.
Nah, sudah lebih jelas mengenai overhead, ya? Semoga dapat membantu kita dalam operasional bisnis ke depan. Tetap membaca artikel-artikel bisnis dari Lifepal untuk mendapatkan pencerahan ide bisnis dan operasional perusahaan.