Punya bisnis rumahan bermodal kecil, tapi belum tahu strategi pemasaran seperti apa yang bisa membuat bisnismu jadi laris? Gak usah khawatir. Sebab, banyak sekali cara memasarkan produk dan mengenalkan merekmu ke masyarakat dengan bujet minim.
Tapi, semuanya tentu butuh kesabaran dan semangat untuk belajar. Sejatinya, dengan memahami teknologi dengan baik, kamu bisa kok mempromosikan bisnismu ke banyak pelanggan.
Tanpa berlama-lama lagi, inilah deretan strategi marketing yang efektif buat bisnis rumahan yang bisa kamu aplikasikan sekarang juga. Semoga bisa bermanfaat!
Baca juga: Agar Bisnis Makin Laris dan Kaya, Ini 7 Strategi Pemasaran yang Kreatif
1. Tentukan dulu bujet pemasarannya

Yang pertama dan wajib dilakukan adalah, menentukan bujet pemasaran dari usaha kita. Kalau gak ditentukan, yang ada kita sendiri yang kesulitan bukan? Masa iya kita meraba-raba bujet marketing kita sendiri.
Bujet pemasaran ini sejatinya adalah investasi lho. Sesuai dengan prinsip investasi, maka jangan pernah pakai 50 persen dari seluruh kas untuk strategi pemasaran yang satu ini.
Bujet yang ideal bisa ditentukan dengan cara mengambil 5 persen dari total penjualan. Namun kalau bisnismu adalah bisnis baru, gak salah untuk mengalokasikan 10 persen dari modal awal atau biar lebih amannya, riset saja dan cari tahu soal bujet pemasaran kompetitor.
Baca juga: Bikin Video Strategi Pemasaran dengan Bujet Rendah, Begini Caranya!
2. Bikin situs lewat WordPress

Di era keterbukaan informasi seperti ini, punya situs untuk menunjang bisnismu hukumnya wajib!
Pakai saja WordPress agar prosesnya lebih cepat, dan pelajarilah seluk-beluknya secara online atau lewat pakar. WordPress sendiri adalah CMS platform yang paling populer di dunia.
Selain itu, kedua platform ini juga memiliki tutorial yang bisa membantumu membuat situs dengan penampilan yang bagus.
Baca juga: Tips Pemasaran Mudah Ini Bantu Kamu yang Punya Usaha Kecil
3. Bersahabat dengan Google

Kok Google? Karena dengan mesin pencarian inilah, kamu bisa mengidentifikasi perilaku konsumen di Indonesia.
Oh ya? Gimana caranya? Tentu saja dengan menggunakan Consumer Barometer.
Selain itu, mesin pencarian ini juga menjadi salah satu yang difavoritkan di Indonesia. Gak sedikit orang-orang yang menggunakan Mbah Google ini untuk mencari apa yang dia mau.
So, kenapa gak kamu manfaatkan saja sebagai sebuah sarana untuk mengenalkan produk-produkmu?
Berbekal situs yang kamu buat di WordPress, kamu bisa kok membuat situsmu tampil di halaman pertama di mesin pencarian Google. Apakah butuh biaya? Bisa iya, bisa juga enggak.
Cobalah untuk mempelajari teknik Search Engine Optimization (SEO) dengan ahlinya. Tujuannya agar apa yang kamu posting di situsmu bisa muncul di halaman pertama sehingga menjangkau lebih banyak pengguna internet.
4. Iklan di Google, Facebook, Instagram

Mau beriklan tanpa menggelontorkan bujet yang besar? Cobalah di tiga platform ini. Google punya Ads, lalu Facebook dan Instagram pun punya fitur iklan tersendiri. Bujetnya juga gak semahal kayak iklan di media online atau cetak.
Strategi pemasaran yang satu ini sejatinya mirip-mirip dengan pemasangan billboard. Semakin besar dana yang kamu kucurkan, maka semakin besar juga peluang untuk bisa dilihat banyak orang.
Tapi, apakah ada jaminan produkmu terkenal dan laris? Belum tentu.
Asalkan kamu tahu siapa calon pelangganmu, dan tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka, maka membuat konten iklan di tiga platform ini bukanlah hal yang sulit.
So, ada baiknya kenalan dulu ya sama mereka. Mulai dari mengetahui gender-nya, usianya, hingga lokasinya.
5. Cari mentor dan terus belajar

Percayalah, tanpa belajar kamu gak akan pernah bisa mengembangkan usahamu. Apapun strategi pemasarannya, kamu tetap harus belajar.
Ketika kamu mengalami kebuntuan, carilah mentor yang lebih berpengalaman agar kamu bisa mendapat ilmu baru.
Datangi saja seminar-seminar atau mengikuti webinar juga gak salah. Gak usah sungkan untuk belajar, ini juga merupakan investasi.
Itulah lima strategi yang kiranya bisa membantu mendongkrak proses pemasaran usaha kecil milikmu. Gak butuh biaya gede dan bisa dilakukan kapan saja kan? (Editor: Ruben Setiawan)