Saham-Saham Ciputra yang Dilepas dan Bisa Dibeli Masyarakat, Apa Aja?

Pengusaha sukses Ciputra dikabarkan meninggal dunia pada Rabu dini hari (27/11) di Singapura. Konglomerat berharta Rp 18 triliun ini diketahui punya banyak perusahaan. Beberapa di antaranya telah berstatus sebagai perusahaan terbuka yang berarti saham Ciputra tersebut bisa dimiliki siapa aja.

Seluruh perusahaan yang dirintis Ciputra berada di bawah naungan satu induk perusahaan, yaitu PT Pembangunan Ibu Kota Jakarta Raya atau PT Pembangunan Jaya. Induk perusahaan yang lebih dulu ada ini mulai beroperasi pada 3 September 1961 sebagai bentuk kemitraan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Ciputra sebagai pemegang saham swasta.

Sejauh ini ada beragam bisnis yang dijalankan PT Pembangunan Jaya. Bisnis-bisnis tersebut antara lain bisnis properti, kawasan wisata dan properti, konstruksi, konsultan, hingga usaha patungan.

Nah, saham-saham Ciputra mana aja yang statusnya go public alias bisa dibeli masyarakat? Berikut ini ulasannya.

1. PT Jaya Real Property, Tbk. (JRPT)

Saham Ciputra

Jaya Real Property

Saham Ciputra ini mulai diperdagangkan ke publik pada 29 Juni 1994. Saat itu harga saham yang berkode JRPT ini dijual dengan harga Rp 5.200 per lembar. Kini harga jual per lembar saham JRPT berada di kisaran Rp 545.

PT Jaya Real Property, Tbk. adalah perusahaan properti yang didirikan pada 1979 yang sebelumnya bernama PT Bintaro Jaya. Sejumlah properti yang telah dibangun perusahaan ini antara lain Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, Pusat Grosir Senen Jaya, Plaza Slipi Jaya, Bintaro Jaya Xchange, hingga Gedung Jaya M.H. Thamrin.

Dari laporan keuangannya yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), saham JRPT dimiliki PT Pembangunan Jaya sebanyak 8.744.075.000 lembar (63,59 persen), Watiga Trust Pte Ltd sebanyak 1.928.959.800 lembar (14,03 persen), Ir. Hiskak Secakusuma sebanyak 175.000.000 lembar (1,27 persen), dan Ir. Soekrisman sebanyak 175.000.000 lembar (1,27 persen).

Sementara masyarakat atau publik memiliki saham PT Jaya Real Property, Tbk. sebanyak 2.726.965.200 lembar (19,84 persen).

2. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. (PJAA)

Saham Ciputra

PT Pembangunan Jaya Ancol (Shutterstock).

Saham Ciputra berikutnya yang berstatus terbuka adalah saham PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. (PJAA). Saham PJAA melantai di bursa pada 2 Juli 2004 yang saat itu dijual dengan harga Rp 1.025 per lembar. Sekarang harga per lembarnya berada di angka Rp 980.

PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. adalah perusahaan di subsektor tourism, restaurant, dan hotel yang berdiri pada 10 Juli 1992. Kalau kamu tahu Taman Impian Jaya Ancol, taman rekreasi terbesar di Jakarta tersebut merupakan bagian dari PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk.

Tercatat, saham PJAA dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.151.999.999 lembar (72 persen), PT Pembangunan Jaya sebanyak 288.099.999 lembar (18,01 persen), dan masyarakat sebanyak 159.900.000 lembar (9,99 persen).

3. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. (JKON)

Saham Ciputra

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama

Saham Ciputra lainnya yang terdaftar di BEI dan bisa dibeli masyarakat adalah saham PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. Saham dengan kode JKON ini mulai diperjualbelikan pada 4 Desember 2007 dengan harga per lembar Rp 615. Saat ini harganya Rp 496 per lembar.

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. adalah perusahaan konstruksi di subsektor building construction yang berdiri pada 23 Desember 1982. Perusahaan Ciputra ini diketahui menangani sejumlah proyek besar, seperti pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), Tol Cawang-Tanjung Priok, Gerbang Tol Cikarang Utama, hingga Terminal Bus Pulo Gebang.

Saham JKON dipegang PT Pembangunan Jaya dengan jumlah kepemilikan 9.929.587.750 lembar (60,89 persen), Ir. Soekrisman sebanyak 220.985.350 lembar (1,36 persen), Ir. Hiskak Secakusuma, MM sebanyak 220.523.800 lembar (1,35 persen), hingga masyarakat sebanyak 4.968.149.975 lembar (30,46 persen).

Itu tadi daftar saham Ciputra yang telah berstatus sebagai saham terbuka dan dapat dibeli masyarakat. Semoga informasi di atas bermanfaat! (Editor: Winda Destiana Putri).

Leave a Comment