Tak Hanya di Jakarta, Kini Ekonomi Digital Tumbuh Pesat di Indonesia Timur

Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terus meningkat, bahkan terjadi bukan hanya di Pulau Jawa atau Jakarta, kini wilayah Indonesia Timur juga telah tumbuh signifikan. Merambahnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur merupakan kabar baik bagi kemajuan buat wilayah tersebut. 

Pertumbuhan ekonomi digital bukan hanya dari sisi penjual atau seller, dari sisi buyer atau pembeli juga meningkat.

Tercatat, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) terbaru, dari total populasi Indonesia sebanyak 264,16 juta orang, sebanyak 64,8 persen penduduknya melek terhadap Internet, atau sebanyak 171,17 juta orang.

Survei itu juga mengungkapkan pertumbuhan pengguna Internet mencapai 10,12 persen sepanjang 2018 dibandingkan dengan 2017, atau bertambah sebanyak 27,92 juta orang.

Sepanjang 2019 lalu, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia yakni Tokopedia mengungkapkan hasil riset internal mengenai pola perilaku belanja online masyarakat. Faktanya, terdapat beberapa realita yang menarik untuk diketahui oleh publik.

Hasil riset Tokopedia mengungkapkan bahwa 5 daerah Indonesia dengan pertumbuhan penjual paling tinggi, antara lain Sulawesi Utara (162.64 persen), Maluku Utara (156.46 persen), Sulawesi Tenggara (154.31 persen), Nusa Tenggara Timur (144.63 persen) dan Kalimantan Utara (144.4 persen).

Di sisi lain, 5 daerah Indonesia dengan pertumbuhan pembeli paling tinggi, yaitu Aceh (19.52 persen), Bali (12.06 persen), Kalimantan Timur (11.8 persen), Sulawesi Selatan (11.09 persen) dan Sulawesi Utara (10.86 persen).

Baca juga: Indonesia Diharapkan pada 2045, 15 Negara Ini Lebih Dulu Masuk Top Ekonomi Dunia

Transaksi terjauh bagi ekonomi digital

Ekonomi Digital
Pertumbuhannya mengalami jarak yang jauh yakni di Indonesia Timur, (Ilustrasi/Shutterstock).

Tak hanya itu, dengan kehadiran ekonomi digital juga memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi yang tidak lagi terbatas oleh jarak dan waktu.

Selama 2019, Tokopedia mencatat transaksi terjauh dilakukan oleh pembeli di Papua yang membeli produk cincin batu kecubung api dari penjual di Aceh. 

Sebaliknya, Tokopedia juga mencatatkan adanya transaksi produk sepatu olahraga merek lokal antara pembeli di Aceh dengan penjual di Papua.

VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, Tokopedia selalu berkomitmen mempermudah masyarakat memulai dan menciptakan peluang melalui pemanfaatan teknologi. 

“Kini kami melihat antusiasme yang semakin luar biasa dari masyarakat dalam bertransaksi online. Hal ini tampak salah satunya dari signifikansi peningkatan jumlah penjual maupun pembeli di luar pulau Jawa sepanjang 2019,” ungkapnya.

Baca juga: Gubernur Anies Bilang Ketimpangan Melebar di Dalam Negeri, Jakarta Masuk Gak Ya?

Barang paling laris

ekonomi digital
Adapun barang-barang yang laris dibeli oleh masyarakat di kawasan Indonesia Timur, (Ilustrasi/Shutterstock).

Selain itu, sepanjang 2019 lalu Tokopedia juga mencatat terdapat lima jenis barang yang paling laris dibeli konsumen melalui platfrom Tokopedia ada lima produk , yakni produk pakaian atau fashion, peralatan rumah tangga, handphone dan tablet, elektronik, serta kesehatan.

Tercatat, saat ini  terdapat lebih dari 7 juta penjual yang menawarkan lebih dari 200 produk di Tokopedia. Nuraini mengatakan, Tokopedia kini memiliki lebih dari 90 juta pengguna aktif bulanan yang tersebar di 97 persen kecamatan di Indonesia.

“Ini menjadi bukti bahwa dampak pemerataan ekonomi digital sudah bisa dirasakan di berbagai penjuru Indonesia,” ujar Nuraini.

Baca juga: Indonesia Bakal Genjot Ekspor, Ini Produk-Produk Andalannya!

Prediksi Indonesia rajai ekonomi digital

ekonomi digital
Indonesia Timur mengalami kemajuan buat pertumbuhan ekonomi digital, (Ilustrasi/Shutterstock).

Sementara itu, berdasarkan laporan Temasek, ekonomi digital Indonesia tahun 2019 mencetak 40 miliar dollar AS atau Rp 556,6 triliun dengan kurs Rp 14.166 per dollar AS.

Jumlah tersebut menjadi nominal Tertinggi di kawasan Asia Tenggara pada tahun ini, Indonesia mengalahkan Thailand dengan 16 miliar dollar AS, Singapura denga 12 miliar dollar AS, Vietnam dengan Rp 12 miliar dollar AS, Malaysia dengan 11 miliar dollar AS, dan Filipina dengan 7 miliar dollar AS.

Temasek pun memprediksi pada tahun 2025 mendatang ekonomi digital Indonesia akan semakin meningkat hingga mencapai 133 miliar dollar AS. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma)

Leave a Comment